Pemantulan Sempurna Pada posting kali ini saya akan mencoba menjelaskan mengenai konsep dari pemantulan sempurna. Apakah itu pemantulan sempurna? Dari segi bahasa mungkin telah sedikit membantu mengungkap pemahaman kita, "pemantulan dapat diartikan sebagai sesuatu hal/benda yang mengenai bidang pantul yang kemudian terjadi pembelokan", "sempurna memiliki arti tepat, pas, tanpa ada kurang". Maka dari segi bahasa saya dapat mengatakan bahwa pemantulan sempurna adalah pemantulan yang terjadi ketika sebuah benda mengenai bidang pantul dan dibelokan secara sempurna. Pemantulan sempurna merupakan fenomena alam yang dalam bidang teknologi dimanfaatkan pada prinsip kerja serat optik. Terjadinya pemantulan sempurna disebabkan karena dua hal yaitu 1. Cahaya datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat 2. Sudut datang lebih besar daripada sudut kritis Apa itu sudut datang? dan apa itu sudut kritis? "sudut datang adalah sudut yang terbentuk oleh cahaya datang dengan garis normal garis tegak lurus terhap bidang" sedangkan sudut kritis adalah sudut yang dibentuk ketika cahaya datang dari medium rapat ke medium yang kurang rapat yang membentuk sudut bias sebesar 90 derajat terhadap garis normal. Untuk lebih jelas perhatikan gambar berikut ini Sudut Kritis dari pemantulan sempurna dapat kita turunkan dengan hasil persamaannya menjadi seperti berikut ini Pemantulan sempurna paling baik terjadi pada prisma dengan ketiga sudutnya yaitu 45-45- 90 derajat. Prinsip pemantulan sempurna pada prisma kaca ini banyak dimanfaatkan pada alat-alat optik yaitu periskop dan kamera. Aplikasi lain dari prinsip pemantulan sempurna digunakan dalam teknologi serat optik yang mampu memantulakan cahaya dengan intensitas yang tetap antara intensitas cahaya masuk dengan intensitas cahaya keluar. Untuk Mengasah kemampuannya Kerjakan soal berikut ini Diketahui indeks bias kaca =1,33 dan udara = 1, seberkas sinar datang pada bidang batas air-udara, gambar sketsa apa yang terjadi ketika sinar datang dengan sudut 25 derajat dan 60 derjat?
Lukisanpemantulan sempurna pada cahaya yang EBTANAS-SMP-93-20 Di bawah ini adalah lukisan bayangan pada lensa cembung. Lukisan yang benar adalah ; benar adalah EBTANAS-SMP-94-07 Jika benda AB berada di muka cermin cekung dan diketahui jarak AO = 24 cm sedangkan MO = 36 cm, maka bayangan AB berada sejauh A. 7,2 cm B. 14 cm C. 18 cm
Tahukah kalian mengapa berlian tampak berkilauan ketika cahaya jatuh pada permukaannya? Fenomena ini merupakan salah satu contoh gejala fisika yang berhubungan dengan pemantulan sempurna atau pemantulan total. Lalu tahukah kalian apa itu pemantulan sempurna? Bagaimana bisa terjadi pemantulan sempurna? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini. Selamat belajar. Pengertian Pemantulan Sempurna Tentu kalian sudah mengetahui bahwa pada peristiwa pembiasan cahaya, jika sinar datang dari medium lebih rapat menuju medium kurang rapat, maka sinar akan dibiaskan menjauhi garis normal. Jika sudut sinar datang kita perbesar, maka sudut bias akan semakin besar pula. Suatu saat, sudut bias akan sama dengan 90°. Hal ini berarti sinar dibiaskan sejajar dengan bidang batas antarmedium. Jika sudut datang kita perbesar lagi, maka sinar datang tidak lagi dibiaskan, akan tetapi dipantulkan. Peristiwa inilah yang kita sebut dengan pemantulan total atau pemantulan sempurna. Coba kalian amati jalannya sinar pada pembiasan cahaya oleh kaca berikut ini. Ketika sudut datang sama dengan nol, sudut biasnya juga nol seperti ditunjukkan oleh sinar 1. Kemudian, sinar datang dengan sudut i akan dibiaskan dengan sudut bias r sinar 2. Jika sudut sinar datang diperbesar sampai i = θ, maka sinar akan dibiaskan sejajar dengan permukaan kaca karena sudut datang θ menghasilkan sudut bias 90°, maka θ disebut sudut kritis seperti yang ditunjukkan oleh sinar 3. Jika sudut sinar datang lebih besar daripada sudut kritis sudut batas, maka sinar akan dipantulkan seluruhnya oleh permukaan kaca kembali ke dalam kaca sinar 4. Dengan demikian, sudut kritis adalah sudut datang yang menghasilkan sudut bias sebesar 90°. Jika sudut datang diperbesar lagi melebihi sudut kritis, cahaya tidak akan dibiaskan melainkan dipantulkan secara sempurna. Artinya, cahaya tidak akan keluar dari medium kaca, seperti yang ditunjukkan oleh sinar 4. Peristiwa inilah yang disebut pemantulan sempurna. Syarat Terjadinya Pemantulan Sempurna Berdasarkan proses terjadinya pemantulan sempurna seperti yang telah dijelaskan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pemantulan sempurna atau pemantulan total hanya akan terjadi apabila memenuhi dua syarat sebagai berikut. Cahaya datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat atau dengan kata lain, indeks bias medium pertama harus lebih besar dari indeks bias medium kedua n1 > n2. Sudut datang harus lebih besar daripada sudut kritis. Misalnya, jika sudut datang adalah i dan sudut kritis adalah ik maka pada pemantulan sempurna berlaku i > ik. Dengan demikian, pada peristiwa pemantulan sempurna tidak berlaku Hukum Pembiasan Cahaya karena memang tidak terjadi refraksi atau pembiasan cahaya. Lalu hukum apa yang berlaku? Tentu saja Hukum Pemantulan cahaya. Masih ingatkah kalian tentang Hukum Pemantulan Cahaya? Jika sudah lupa, berikut gambar dan bunyinya. 1. Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar. 2. Sudut datang sama dengan sudut pantul. Secara matematis, persamaan sudut datang dan sudut pantul dituliskan dalam bentuk rumus berikut. 3. Sinar datang tegak lurus cermin akan dipantulkan kembali. Lalu bagaimana menjelaskan fenomena berlian yang berkilauan menggunakan konsep pemantulan cahaya dalam hal ini pemantulan sempurna? Untuk menjawab pertanyaan ini, perhatikan gambar berikut. Ketika sinar cahaya datang dari udara masuk ke dalam berlian, maka sinar di dalam berlian akan menuju batas permukaan berlian. Apabila sinar tersebut membentuk sudut datang yang nilainya lebih besar dari sudut kritis i > ik maka sinar tersebut tidak akan dibiaskan keluar menuju udara, melainkan akan dipantulkan di dalam ruang berlian. Dalam hal ini, cahaya terperangkap di dalam ruang berlian. Sinar yang terperangkap tersebut akan terus bergerak menuju batas permukaan berlian yang lain, dan jika sudut datang yang dibentuk lebih besar dari sudut kritis maka akan terjadi pemantulan sempurna berulang-ulang. Sehingga akan nampak bahwa berlian tersebut terlihat berkilauan. Hal ini terjadi karena sebagian besar cahaya dipantulkan di dalam berlian bukan dibiaskan. Jika sudut sinar datang dari medium pertama mempunyai sudut bias 90° disebut sudut kritis sudut batas dan ditulis ik, maka menurut Hukum Snellius untuk pembiasan cahaya, berlaku persamaan berikut. n1 sin ik = n2 sin r n1 sin ik = n2 sin 90° n1 sin ik = n2 1 n1 sin ik = n2 Keterangan ik = sudut kritis sudut batas n1 = indeks bias medium pertama n2 = indeks bias medium kedua n1 > n2 Penerapan Konsep Pemantulan Sempurna Prinsip pemantulan sempurna dimanfaatkan dalam teknologi komunikasi, yakni pada serat optik fiber optic, seperti yang diperlihatkan pada gambar di bawah ini. Serat optik adalah suatu serat halus terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk menyalurkan cahaya atau gelombang elektromagnetik. Serat optik terdiri atas bagian inti dan bagian luar sebagai pembungkusnya. Bagian inti terbuat dari kaca yang memiliki indeks bias tinggi dan berkualitas baik. Indeks bias yang tinggi akan mengakibatkan sudut kritis kecil sehingga sinar datang dengan sudut datang yang tidak terlalu besar akan mengalami pemantulan sempurna. Bagian luar yang merupakan pembungkus, terbuat dari plastik atau material lain yang berfungsi melindungi bagian inti. Oleh karena cahaya atau gelombang elektromagnetik yang masuk ke dalam serat optik mengalami pemantulan sempurna, pada saat keluar dari serat optik, energi cahaya tidak banyak yang hilang. Berdasarkan hal itu, jika yang dikirim adalah sinyal-sinyal komunikasi dalam bentuk gelombang cahaya, pada saat diterima di tempat tujuan sinyal tersebut sampai secara utuh tanpa banyak kehilangan energi. Contoh Soal dan Pembahasan 1. Hitunglah sudut kritis berlian yang memiliki indeks bias mutlak 2,417 pada saat diletakkan di udara. Jawab Diketahui n2 = 1 udara n1 = 2,417 berlian Maka sudut kritisnya dapat dihitung dengan rumus berikut. Jadi, sudut kritis berlian tersebut adalah 24,4°. 2. Seberkas sinar datang dari medium kaca yang indeks biasnya 1,50 menuju ke medium air yang indeks biasnya 1,33. Tentukanlah sudut kritisnya. Jawab Diketahui n2 = 1,33 air n1 = 1,50 kaca Maka sudut kritisnya dapat dihitung dengan rumus berikut. Jadi, sudut kritis kaca tersebut adalah 62,5°.
Sinardalam optika adalah berkas sempit cahaya yang diidealkan. Sinar digunakan untuk memodelkan pemancaran cahaya melalui sebuah sistem optik, dengan membagi medan cahaya ke dalam sinar diskret (terpisah) yang kemudian dapat disebarkan melalui sistem menggunakan teknik pelacakan sinar.Ini memungkinkan sistem optik yang sangat rumit dianalisis secara matematis atau disimulasikan oleh komputer.
0% found this document useful 0 votes203 views5 pagesDescriptionPemantulan sempurna pada gelombang cahayaCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes203 views5 pagesPemantulan SempurnaJump to Page You are on page 1of 5 You're Reading a Free Preview Page 4 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.Komponenkomponen warna yang terbentuk yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Dispersi terjadi akibat adanya perbedaan deviasi untuk setiap panjang gelombang, yang disebabkan oleh perbedaan kelajuan masing-masing gelombang pada saat melewati medium pembias. Gambar 1. menunjukkan dispersi sinar putih yang melalui sebuah prisma. . 85 42 83 384 209 404 430 149